Sabtu, 26 Desember 2009

Memaknai Tahun Baru

Memaknai tahun baru
“Agrrh……hari senen plus kulyah pagi pula…huft bikin males…”(he..he..phobia para pelajar biasanya paling males sama hari senen..betul ndak??)
Hari itu saya harus masuk jam tujuh pagi.., ya ,,saat itu dosen statistik pasti sudah menunggu, dosen yang paling konsisten dengan waktu..ya mau g mau kita sebagai mahasiswa harus ngikutin jangan sampe telat. Kalo sampe telat sudah bisa dipastiin g dapet absen dan satu lagi…g bisa ikut kuis..”huft…serem juga…”
“Alhamdulillah akhirnya selesai juga….dan ternyata ga ada kuis. hm…menyambut tahun baru kali ya…? He..he…”
Jam dinding di lobi kampus menunjukkan pukul 9:45. Itu berarti mata kuliah kedua akan segera dimulai. Webprogramming , ya mata kuliah yang paling akrab dengan 23.55.(maksudnya kalo ngirim tugas paling lambat pukul 23: 55 yang mengharuskan mahasiswanya beralih peran sebentar menjadi Cinderella…ha..ha.. ).
“Hm…bismillah…”(dalam pikiran saya pasti akan ada tugas berat, soalnya ini adalah perkuliahan terakhir)
Tapi ternyata berbeda… “wah saya sudah su’udzhon sama pak dosen..he..he..”
“Mav pak…”

Kita malah diajak untuk menonton film…”wuih…filmnya inspiratif banget….”
Dan diakhir perkuliahan, pak dosen sempat sedikit menitipkan pesan tentang makna tahun baru yang selanjutnya akan jadi bahan tulisan saya. he,,he,,,
Ga nyangka….ternyata walaupun d TI tapi saya masih bisa belajar tentang banyak hal….
“Selamat tahun baru..!” “Happy New year!” kata-kata itulah yg sering kita denngar saat perayaan tahun baru berlangsung, biasanya tahun baru dirayakan dengan berbagai macam hiburan, mulai dari kembang api, panggung musik De EL EL…
Disadari atau tidak, selama ini kebanyakan dari kita baru sampai pada tahap merayakan, belum sampai ke tingkat memaknai tahun baru. Sebagai warga Negara Indonesia yang SAH yang dibuktikan dengan KTP yang mba2 dan mas2 miliki, (“kalo masih ragu cepetan cek ke pak RTnya masing-masing ;)” ) kita pasti akrab dengan tiga perayaan tahun baru…”ayo kita coba simak satu-satu….”
1. Tahun baru islam atau yang lebih kita kenal dengan tahun baru hijriyah
2. Tahun baru masehi dtandai dengan 1 januari
3. Tahun baru imlek
Nah…sebetulnya makna apa yang bisa kita ambil dari ketiga tahun baru tersebut.
Coba kita lihat satu-satu. 1. Tahun baru islam atau mungkin mba2 dan mas2 lebih mengenalnya dengan tahun baru hiriyah..tahun baru hiriyah seperti yang mas2 dan mba2 sempet pelajari waktu di madrasah diniyah, berawal dari peritiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari kota Mekkah menuju kota Madinah…
“Nah…ko sampe pindah ya..?” ternyata ada alasannya kenapa sampe harus pindah kota. Saat itu kondisi kota Mekah sudah tidak kondusif lagi untuk dakwah Nabi, shingga Nabi memutuskan untuk berhirah ke Madinah…
Hm…setelah kita tahu asal muasal dari tahun hiriyah, sekarang PR kita adalah tinggal bagaimana memaknai tahun baru hiriyah itu sendiri. Hijrah berarti pindah.. disini ditekankan bahwa dengan kita merayakan tahun baru hijriyah diharapkan kita semua dapat berhijrah. “Awas loh…bukan Cuma hijrah tempat saja, jangan2 abis baca tulisan ini mba2 dan mas2 rame2 pada transmigrasi he..he…” yang dimaksud pindah disini adalah pindah dari hal-hal yang kurang baik menjadi lebih baik…dulunya ga rajin belajar sekarang jadi lebih rajin belajar, dulunya ga rajin sholat sekarang jadi tambah rajin sholat, dulunya ga rajin ngasih saya jajan sekarang rajin ngasih saya jajan…he..he…pokoknya dari hal yang negative menjadi hal yang positif. Nah itulah makna dari tahun baru hijriyah…
Nah mba2, mas2 sudahkah memaknai tahun baru hiriyah dengan benar…? Hayu, mari, nyok kita bareng belajar memaknai tahun baru hijriyah dengan sebenar2nya….
2. Tahun baru kedua yang kita kenal adalah tahun baru masehi. Tahun baru yang mau tidak mau harus kita akui bahwa lebih terkenal daripada tahun baru hiriyah. “Aneh ya…?” Padahal mayoritas penduduk Indonesia beragama islam,. Tapi tak apalah….itu bagian dari proses budaya, semoga suatu saat nanti tahun baru hirriyah juga bisa menjadi lebih meriah lagi. 
Tahun baru ini ditandai dengan angka satu yang tertera pada bulan satu di kalender alias SATU januari . Ya tahun baru ini akan segera datang. Semua orang bersiap untuk menyambut kedatangannya, semua orang sibuk dengan pernak-pernik untuk merayakannya. Sebut saja terompet, kembang api , petasan lan lian-liane…. Ga mantep rasanya kalo tahun baru tanpa bakar terompet, apa lagi ga niup petasan, eh kebalik ya…? Ga niup terompet sama ga bakar petasan. Perayaan tahun baru ini sangat meriah. Tapi inget, dibalik perayaan tahun baru yang sangat dalam “tanda kutip” wah., sudahkah kita memaknainya dengan benar..? Podo wae sing nulis uga dereng iso maknai tahun baru dengan bener,he.he…
Tahun baru masehi yang tadi sudah dikatakan bahwa diawali dengan tanggal 1 dan bulan satu yang minimal mempunyai makna : semangat baru, tekad baru dan harapan yang baru akan sesuatu yang lebih baik. Dengan semangat baru, kita diharapkan untuk bisa lebih keras lagi berusaha, dengan tekad yang baru diharapkan kita bisa lebih gigih lagi dalam berikhtiar, dan dengan harapan yang baru kita bisa lebih berfikir positif lagi dalam menjalani hari-hari kita. Hm…semoga kita bisa memaknainya dengan benar…amin…
Piye mba, mas lanjut toh….?
3. Yang ketiga adalah tahun baru imlek atau mungkin lebih dikenal dengan tahun baru cina. Mungkin tahun baru ini belum terlalu terkenal, “lho ko terkenal ??? kaya artis aja ya,,,” maksudnya hanya sebagian orang saja yang merayakannya, tapi belakangan ini sudah mulai banyak yang ikut merayakannya., nah eceu-ecue akang-akang….. tahun baru imlek biasanya identik dengan angpao…”bener ga sih nulinya?” ya sudahlah yang penting maksud saya kearah sana, ke arah Jakarta Surabaya..eh salah.. ke arah benda yang berupa amplop dan di dalamnya berisi uang.
Maksudnya apa..?
Mari kita mencoba memaknai tahun baru yang satu ini. Tahun baru ini bersifat matrealistis, “nah..awas loh…jangan salah pemahaman dalam mengartikan kata matrealistis…” Dalam konteks ini berarti dengan membagikan angpao mereka berharap bahwa kan mendapatkan rizki yang lebih melimpah lagi ditahun berikutnya. Mereka sadar betul dengan prinsip “apa yang kita semai maka itulah yang dapat panen” bagus bukan…? Kalau kita menyemai kebaikan maka kita akan menuai buah kebaikan dari benih yang kita tanam tadi.
Nah, sekarang giliran kita mampukah memaknai ketiga tahun baru itu dengan benar…yo abang2, mpok2,, akang2, eceu2,,mba2 dan mas2…mari kita sama-sama belajar memaknai tahun baru dengan sebenar-benarnya….
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang senatiasa berusaha untuk menjadi hamba yang lebih baik dan lebih baik lagi….amin…
“Oh iya satu lagi…terima kasih pak untuk semua nasihat dan motifasinya….Syukron katsir….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar